Jakarta | Sejarah panjang demonstrasi tentu tak terlepas dari mahasiswa sebagai representasi rakyat dan pemerintahnya. Gerakan mahasiswa yang juga merupakan medium penyambung lidah masyarakat adalah bagian dari simbol hidupnya demokrasi, dan setiap demokrasi menempatkan ruang publik sebagai medium pertemuan antara aspirasi dan keputusan publik.
Demonstrasi bisa dibilang sebagai seni, seni yang suci, yang menyatukan aneka motif. Berbagai motif keresahan disatukan sehingga menjadi satu simpul, yaitu simpul pergerakan.
Pada Senin, 11 April 2022, mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air telah melaksanakan aksi serentak di sejumlah wilayah di Indonesia. Demonstrasi mahasiswa tersebut menyampaikan aspirasi untuk diantaranya menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu, kenaikan harga bahan pokok, kenaikan PPN, kenaikan BBM, dan lain lain.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, menginstruksikan seluruh anggotanya agar melakukan pendekatan Humanis dalam mengawal demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Instruksi ini langsung disampaikan oleh Kapolri dalam rapat bersama seluruh Kapolda di 34 Provinsi.
Bahkan tak segan-segan Kapolri pun hadir ditengah-tengah aksi mahasiswa bersama Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco, Rahmat Gobel dan Lodewijk tepat di depan gedung MPR/DPR RI. Ia pun menyampaikan orasi di depan ribuan mahasiswa dan menjamin bahwa aspirasi mahasiswa akan tersampaikan serta proses berjalannya demonstrasi akan berjalan dengan aman. Ia kembali menginstruksikan kepada anggotanya untuk mengawal aksi dengan baik dan menjaga mahasiswa yang dianggap bukan saja kaum akademisi tetapi juga sebagai adik- adik dan anak-anaknya.
Hal tersebut sontak mendapatkan respon positif dari kalangan aktivis milenial dari PB INSPIRA (Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat) dan Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta.
Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim mengatakan, “Tindakan yang sangat humanis yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit ini patut dijadikan role model bagi semua pihak, khususnya seluruh anggota Kepolisian dalam melakukan tugas pengawalan aksi unras, ini merupakan bentuk komitmen kuat Polri dalam menjaga iklim demokrasi di Indonesia”, ungkapnya.
Lanjut Rizqi, “Dalam hal ini kami juga mendukung gerakan mahasiswa dalam memperjuangkan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat, semoga api semangat juang mahasiswa tidak pernah padam untuk selalu tegak berdiri dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat”, tandasnya.
Hal ini diamini oleh Koordinator Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta, Tubagus Agnia. Ia mengatakan, “Tindakan Kapolri untuk turun langsung dalam mengawal aspirasi mahasiswa serta memberi instruksi kepada anggotanya agar bersikap humanis dalam melakukan pengawalan aksi unras adalah bentuk keseriusan Polri dalam menjamin kebebasan berpendapat di negara ini. Ini patut kita jadikan contoh. Semoga hal seperti ini dapat terus dilakukan, agar Polri semakin dicintai masyarakat”, tutupnya.