Polri menghentikan Festival Berdendang Bergoyang lantaran over kapasitas, sedang Festival Hallowen Korea Berujung Tragedi 149 orang tewas.
Over Kapasitas Festival Berdendang Bergoyang, Tindakan Tepat Persuasif Polri dalam mencegah juga ketegasan demi keselamatan pengunjung, Polisi menghentikan festival musik Berdendang Bergoyang hari ke dua di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Oktober 2022.
Polisi menghentikan festival itu pada pukul 22.10 WIB karena alasan keselamatan, keamanan. dan kemanusiaan.
“Kami hentikan pukul 22.10 WIB mengingat fakta yang kami temukan bahwa di lokasi kegiatan terjadi penumpukan sejumlah penonton yang sangat over kapasitas,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Komarudin, Sabtu 29 Oktober 2022.
Kapolres mengatakan, pengunjung konser itu melebihi kapasitas sehingga berisiko bahaya tinggi. Bahkan, ada penonton yang sampai pingsan.
“Dengan jumlah pengunjung yang tembus lebih dari 21 ribu, ini juga tentunya sangat berisiko. Terbukti dari kegiatan tadi, ada beberapa masyarakat yang pingsan, karena memang di dalam, termasuk juga pintu masuk istora," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut Komaruddin, kepolisian juga menemukan berbagai pelanggaran sejak awal.
"Dari fakta-fakta yang kami temukan sejak kemarin sudah banyak sekali pelanggaran yang kami temukan, dari overkapasitas yang ada termasuk juga jam yang diberikan," tuturnya.
Sementara di hari yang sama pesta perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan pada Sabtu 29 Oktober 2022 malam berujung tragedi. Sebanyak 149 orang tewas akibat tragedi tersebut.
Tragedi terjadi saat warga yang merayakan pesta tersebut berdesak-desakan. Mulanya, para warga mulai memadati kawasan Itaewon menggunakan berbagai kostum horor. Mereka sangat antusias sebab ini merupakan Halloween perdana setelah Pandemi Covid-19 selama tiga tahun.
Semakin malam, para warga kian membeludak. Kemudian pada pukul 22.20 waktu setempat, kondisi semakin parah di salah satu jalan sempit yang menanjak.
Setelah itu, sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan terjatuh, menimpa massa di bawahnya. Pengunjung panik dan terjadi saling injak.
Petugas pun berupaya meredam situasi. Namun, kondisi sangat penuh sehingga harus bersusah payah menarik beberapa orang keluar dari kerumunan.
Puluhan orang pun sudah terkapar di jalanan dan mengalami henti jantung. Beberapa pengunjung dan petugas langsung melakukan pertolongan pertama, melakukan teknik CPR di tengah hiruk pikuk massa.
Langkah antisipasi Polri ini sangat diapresiasi banyak pihak dan pernyataan salut kepada polisi ramai di media sosial, untuk mencegah jatuhnya korban seperti tragedi di Itaewon Korea Selatan tak terjadi di tanah air.