Korban pun sudah cukup banyak yang berjatuhan. Para pengguna tentunya perlu waspada agar tidak menjadi korban.
WhatsApp kini telah menjadi sosial media paling populer. Para penggunanya pun dari berbagai kalangan dan umur.
Belum lagi, seluruh aktifitas saat ini sudah bisa digunakan hanya lewat handphone saja.
Nah, celah ini rupanya dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggungjawab. Mereka mencari cara, untuk bisa mengeruk keuntungan.
Nah, yang terbaru saat ini adalah mengirim tautan link ke para pengguna WhatsApp.
"Ini yang sekarang banyak dipakai oleh para pelaku," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto, Minggu 12 Februari 2023.
Kata dia, umumnya para pelaku akan mengirimkan alamat link atau tautan ke para pengguna WhatsApp.
Jika tautan itu dibuka oleh pengguna WhatsApp, maka informasi penting milik korban dapat dicuri dengan mudahnya.
Lewat akun Instagramnya, Polda Jambi pun membeberkan modus penipuan via pesan WhatsApp.
Tiga modus penipuan via WhatsApp antara lain, Modus Kurir Paket, Penipu akan mengirimkan file berformat Apk, bertuliskan foto paket. Modus ini biasa digunakan untuk mencuri kode OTP yang dikirim melalui SMS.
Modus Undangan Palsu, si penipu akan mengirimkan file berformat Apk, dengan informasi bahwa pesan itu adalah undangan pernikahan.
Nah, si pengguna WhatsApp yang penasaran, akan membuka tauran tersebut. Akibatnya, kode OTP akan diambil oleh pelaku.
Modus Penipuan Link. Penipu akan menambahkan embel-embel menarik, seperti promo atau janji mendapatkan hadiah.
Ini dilakukan si penipu, agar calon korban tergiur untuk mengklik tautan link tersebut.
Tujuan link phising ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi sensitif, seperti rekening bank, username atau password. Serem kan.
"Untuk itu, kita harap masyarakat jangan cepat percaya dengan tautan link yang dikirim.
Lebih-lebih dari nomor tak dikenal," kata Kombes Pol Mulia Prianto.