Nagekeo, NTT – Sedikitnya 200-an personil anggota Kepolisian Resor Nagekeo diturunkan mengikuti simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka antisipasi unjuk rasa dan aksi anarkis menjelang Pemilu tahun 2024, bertempat di lapangan Berdikari Danga, Jumat (06/10/2023).
Pelaksanaan simulasi Sispamkota tersebut, tim satuan penindakan diperbantukan dengan fasilitas mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Nagekeo sebagai fungsi meriam air (water cannon) mencegah atau upaya pembubaran masa yang berpotensi melakukan tindakan anarkis.
Dalam simulasi tersebut dihadiri Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata, para perwira Polres Nagekeo, anggota TNI Koramil 1625-05/Aesesa, anggota TNI Pos AL Mbay, Sat-Pol PP serta para komisioner KPUD, Bawaslu dan juga Kesbangpol Kabupaten Nagekeo.
Kesempatan itu Kapolres Nagekeo menyampaikan, dari jumlah 235 anggota secara keseluruhan yang tergabung baik dari tingkat Polsek hingga ke tingkat Polres, 2/3 diantaranya diturunkan mengikuti simulasi Sispamkota tersebut.
“Sesuai dengan yang kita rencanakan, dari jumlah 235 personil, kita menggunakan lebih dari 2/3 personil untuk melaksanakan Sispamkota ini dalam rangka mengantisipasi pengamanan kegiatan Pemilu pada tahun 2024,” ujar Yudha.
Menurut Yudha, 2/3 angggota yang dilibatkan dalam Sispamkota itu telah sesuai dengan rencana dan telah sesuai kebutuhan dari 509 TPS yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Nagekeo.
“2/3 atau sekitar 200-an personil yang diturunkan mengikuti Sispamkota ini dimana untuk pengamanan 509 TPS yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Nagekeo,” tandasnya.
Lebih lanjut, kata Yudha, nantinya anggota yang mengikuti Sispamkota tersebut ditempatkan di TPS sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayah seperti kurang rawan, rawang dan sangat rawan.
Menurutnya, untuk wilayah yang teridentifikasi sangat rawan berada di Kecamatan Aesesa dan juga Kecamatan Wolowae.
“Setiap TPS itu kita sesuaikan karakteristik mulai sari kurang rawan, rawan maupun sangat rawan supaya dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP-nya. Kalau untuk daerah yang sangat rawan berdasarkan identifikasinya, sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Aesesa dan Wolowae,” ringkasnya.